Galatasaray dan beberapa klub Italia tertarik pada gelandang Marseille Adrien Rabiot.
Pemain berusia 30 tahun itu telah dimasukkan dalam daftar transfer klub menyusul pertengkaran hebat di ruang ganti dengan rekan setimnya Jonathan Rowe.
Perkembangan tersebut membuat mantan gelandang Juventus tersebut menjadi incaran sejumlah klub.
Foot Mercato melaporkan bahwa Galatasaray telah bergabung dalam perlombaan untuk mendapatkan pemain berusia 30 tahun tersebut saat mereka terus memperkuat skuad mereka untuk musim baru.
Raksasa Turki itu juga dikaitkan dengan kepindahan Ilkay Gündogan dari Man City, yang juga telah mengidentifikasi Rabiot sebagai target potensial musim panas ini.
Meskipun pemain internasional Prancis itu terikat kontrak dengan raksasa Prancis itu hingga Juni 2026, ia juga memiliki pengagum di Italia.
Klub-klub Italia yang berminat termasuk mantan klubnya Juventus, Inter Milan, dan AC Milan.
Marseille dikabarkan menginginkan setidaknya €15 juta dari klub mana pun yang tertarik padanya sebelum setuju untuk berpisah dengan gelandang tersebut, yang bergabung dengan klub tersebut tahun lalu.
Menanggapi pertengkaran antara dirinya dan Rowe, Marseille menggambarkan peristiwa itu sebagai peristiwa kekerasan ekstrem.
Presiden Marseille Pablo Longoria menyatakan hal ini saat berbicara kepada AFP pada hari Rabu.
Longoria mengatakan insiden itu merupakan peristiwa yang sangat serius dan penuh kekerasan.
Sambil menyatakan bahwa peristiwa itu adalah sesuatu yang tidak pernah terdengar, Longoria menggambarkannya sebagai “pertarungan tanpa batas.”
Duo ini awalnya dikeluarkan dari latihan pada hari Senin sebelum klub mengonfirmasi pada hari Selasa bahwa mereka telah dimasukkan ke dalam daftar transfer karena “perilaku yang tidak dapat diterima di ruang ganti.”
Presiden dan manajemen harus memutuskan karena kejadian tersebut melampaui batas yang dapat diterima di klub sepak bola dan organisasi mana pun.
“Ini adalah keputusan yang melindungi institusi, yang melindungi musim”, kata Longoria kepada AFP.
Ia mengatakan klub tidak punya pilihan selain memasukkan mereka ke dalam daftar transfer meskipun mereka merupakan pemain kunci musim lalu.
“Apakah Anda pikir saya, sebagai presiden Olympique de Marseille, senang berada dalam situasi seperti ini dengan salah satu pemain terpenting musim lalu, seseorang yang saya contohkan? Sejujurnya, sebagai klub, kami adalah korban dari situasi ini. Kami sedang menanggungnya,” tegas Longoria.