Bola

Kekalahan mengejutkan Celtic di Parkhead, Braga menang 2-0

Di Celtic Park yang diguyur hujan, Sporting Braga mengalahkan Celtic 2-0 dalam pertandingan fase liga Liga Europa, yang memperlihatkan kelemahan tim asuhan Brendan Rodgers.

Ricardo Horta dan Gabri Martínez mencetak gol untuk mengamankan kemenangan yang layak bagi klub Portugal tersebut, membuat Celtic terpuruk dengan hanya meraih satu poin dari dua pertandingan.

Sebanyak 58.000 pendukung setia Celtic menerjang banjir gol, tetapi optimisme mereka cepat pudar. Celtic, yang tidak berubah dari hasil imbang 1-1 mereka dengan Red Star Belgrade, memulai dengan Kasper Schmeichel sebagai penjaga gawang, empat bek yang terdiri dari Anthony Ralston, Cameron Carter-Vickers, Liam Scales, dan Kieran Tierney, gelandang Paulo Bernardo, Callum McGregor, dan Alex Nygren, serta penyerang Rocco Tounekti, Kelechi Iheanacho, dan Daizen Maeda.

Braga, yang bersemangat setelah menang telak 1-0 atas Feyenoord, menerapkan formasi 4-2-3-1, dengan Horta sebagai pengatur serangan di belakang Abel Ruiz.

Braga unggul lebih dulu pada menit ke-20 ketika Schmeichel salah mengantisipasi umpan balik Scales, sehingga Horta dapat mengitarinya dan memasukkannya ke gawang.

Celtic kesulitan merespons, ritme mereka terganggu oleh tekanan tinggi Braga. Iheanacho nyaris mencetak gol, tendangan rendahnya melebar tipis, tetapi kiper Matheus Hornicek jarang mendapat tekanan. Tendangan bebas Nygren membentur mistar gawang, tetapi Celtic tertinggal di babak pertama.

Rodgers beralih ke tiga bek setelah jeda, memasukkan James Forrest untuk menggantikan Maeda. Celtic terus menekan, dengan sundulan Carter-Vickers yang membentur tiang gawang setelah menerima tendangan sudut Tierney.

Kontroversi pun muncul: Gol rebound Iheanacho dianulir karena handball yang meragukan oleh Tounekti setelah pemeriksaan VAR yang panjang, yang membuat tuan rumah kecewa.

Braga memanfaatkan peluang di menit ke-72; pemain pengganti Martínez, yang masuk menggantikan Bamba Dieng, memanfaatkan umpan tarik Diego Rodrigues dan melepaskan tembakan rendah yang melewati Schmeichel. Meskipun ada pergantian pemain di menit-menit akhir, termasuk Adam Idah yang menggantikan Iheanacho, Celtic tidak mampu bangkit.

Penguasaan bola Braga sebesar 52% dan 14 tembakan (xG 1,8) menegaskan dominasi mereka. Rodgers menyayangkan kesalahan pertahanan, dan mengincar respons balik melawan Sturm Graz.

Bagi Braga, kecemerlangan Horta dan taktik Vicens mengingatkan pada kemenangan mereka tahun 2010 di sini, sementara kesengsaraan Celtic di Eropa semakin dalam.

Related Post
Bagikan
Diterbitkan oleh
Id._.DaFaNeWs

Tulisan Terbaru

Sevilla hancurkan Barcelona 4-1 meski Rashford cetak gol

Perjuangan Barcelona berlanjut pada Minggu malam saat mereka menderita kekalahan memalukan 4-1 dari Sevilla di… Baca Selengkapnya

October 6, 2025

Bintang Bayern siap untuk tugas internasional meski ada kekhawatiran cedera di akhir pekan

Para penggemar dan manajer Inggris Thomas Tuchel merasa lega mendengar penyerang Bayern Munich Harry Kane… Baca Selengkapnya

October 6, 2025

Hojlund mengamankan poin maksimal untuk Napoli

Pemegang Scudetto Napoli kembali ke puncak Serie A dengan kemenangan 2-1 atas Genoa pada hari… Baca Selengkapnya

October 6, 2025

Julian Alvarez menanggapi spekulasi transfer Barcelona di tengah performa gemilangnya

Penyerang Atletico Madrid Julian Alvarez telah menanggapi spekulasi yang mengaitkannya dengan potensi kepindahan ke Barcelona… Baca Selengkapnya

October 3, 2025

Liga Europa: Lille raih poin maksimal di Roma

Tim Ligue 1 Lille menampilkan penampilan gigih untuk meraih poin maksimal melawan AS Roma di… Baca Selengkapnya

October 3, 2025

Jude Bellingham menangkan penghargaan Inggris

Jude Bellingham dinobatkan sebagai pemain pria terbaik Inggris untuk musim 2024-25 setelah musim yang menonjol… Baca Selengkapnya

October 2, 2025