Fulham dan Manchester United berbagi poin dalam hasil imbang 1-1 yang menegangkan di Craven Cottage pada hari Minggu, dengan Bruno Fernandes gagal mengeksekusi penalti penting yang seharusnya dapat memberi United kemenangan pertama mereka musim ini.
Hasil ini membuat kedua tim masih mencari kemenangan pembuka mereka di Liga Primer Inggris. United unggul cepat setelah babak kedua dimulai ketika Rodrigo Muniz secara tidak sengaja memasukkan bola ke gawangnya sendiri pada menit ke-58.
Gol itu tercipta di tengah jalannya permainan, tetapi memberi harapan bagi tim tamu untuk mengakhiri rentetan kekalahan di bawah asuhan manajer Rúben Amorim.
Fulham merespons dengan penuh semangat dan mendapatkan balasannya di menit ke-73. Pemain pengganti Emile Smith Rowe memanfaatkan umpan silang khas Alex Iwobi untuk menyelesaikannya dengan akurat, menyamakan kedudukan bagi tim tuan rumah.
Smith Rowe kemudian mengakui bahwa itu adalah permainan naluriah, dan mengatakan bahwa ia tahu persis apa yang diharapkan dari umpan Iwobi.
“Itu sangat cepat, saya tahu kapan Alex [Iwobi] mendapatkan bola, saya tahu umpan silang khasnya, dan saya harus berada di sana untuk menyelesaikannya. Kami sangat kompetitif dalam latihan; kami semua ingin mencetak gol dan berkontribusi untuk tim. Kami tahu ketika kami masuk dari bangku cadangan, kami harus bekerja keras dan berusaha mencetak gol,” kata Smith-Rowe.
Gol penyeimbang mengubah momentum, dan Fulham akhirnya tampil lebih kuat. Smith Rowe dan Harry Wilson sama-sama mengancam di akhir pertandingan saat pertahanan United berada di bawah tekanan berat, dengan kiper Altay Bayindir terkadang tampil kurang meyakinkan.
Meskipun Fulham mendominasi di menit-menit akhir, mereka gagal mencetak gol kemenangan. Bagi United, hasil imbang ini menyisakan lebih banyak pertanyaan daripada jawaban. Kegagalan Fernandes mengeksekusi penalti menjadi cerminan kesulitan mereka, sementara keputusan taktis Amorim, termasuk memasukkan dua bek tengah di menit-menit akhir, dikritik oleh para suporter.
Dengan pertandingan penting melawan Burnley berikutnya, tekanan semakin meningkat pada pelatih asal Portugal itu untuk menemukan formula yang membuahkan hasil.