Gelandang Bayern Munich Michael Olise telah menjelaskan mengapa ia menolak Inggris, Nigeria, dan Aljazair untuk Les Bleus.
Ia mengungkapkan hal ini dalam konferensi pers menjelang jeda internasional mendatang. Didier Deschamp memanggil gelandang berbakat itu menjelang pertandingan melawan Azurri dari Italia dan Belgia saat mereka kembali berkumpul setelah tersingkir dari Euro 2020.
Olise, yang bergabung dengan Bayern Munich dari Crystal Palace musim panas ini, lahir di London dari ayah Nigeria dan ibu Prancis.
Setelah dimasukkan ke dalam skuad Prancis U-23 di Olimpiade, penyerang kelahiran London ini telah dipanggil ke tim senior pertamanya oleh Deschamps ke skuad Prancis. Ia memiliki kesempatan untuk membuktikan kemampuannya saat mereka bersiap menghadapi Italia dan Belgia di Nations League.
Karena ia lahir di Inggris, Olise juga memiliki kesempatan untuk mewakili Three Lions, namun mantan gelandang serang Crystal Palace tersebut memenuhi syarat untuk mewakili Les Bleus karena ibunya adalah orang Prancis, yang mana ia pilih.
Pemain berusia 22 tahun itu menanggapi keputusannya untuk bermain untuk Prancis dan bukan untuk tanah airnya, dengan mengatakan bahwa ia selalu memiliki hubungan dengan Les Bleus, yang tersingkir di Euro oleh sang pemenang akhirnya, Spanyol, yang juga menghancurkan hati mereka di final sepak bola putra Olimpiade untuk merebut medali emas.
“Saya selalu memiliki hubungan dengan tim nasional Prancis; itulah sebabnya saya bermain untuk Prancis.”
Olise mengalami beberapa kesulitan dengan bahasa Prancis yang tidak sempurna selama konferensi pers. Pemain Bayern Munich itu belum pernah mengalami kesulitan serupa dalam seragam Les Bleus.
Ia menunjukkan bakatnya di Olimpiade untuk Les Bleuets, dan pelatih Thierry Henry mengatakan penggemar sepak bola belum melihat apa pun dari penyerang tersebut. Mantan pemain sayap Reading itu tampil memukau, karena ia terlibat dalam 7 dari 11 gol Prancis di turnamen tersebut.