Bayer Leverkusen secara aktif mencari pengganti Florian Wirtz, dengan laporan terkini menunjukkan kesepakatan dengan Malik Tillman dari PSV.
Namun, perdebatan seputar klausul pelepasan Tillman sebesar €35 juta, yang kabarnya hanya berlaku untuk Bayern Munich, yang menjualnya ke PSV seharga €12 juta musim panas lalu.
Pemain berusia 23 tahun, lahir di Jerman tetapi mewakili Amerika Serikat, menyumbangkan 12 gol dan dua assist saat PSV, di bawah asuhan Peter Bosz, merebut gelar Eredivisie di depan Ajax.
PSV membantah klausul tersebut berlaku di luar Bayern Munich, meskipun sejarah mereka dengan ketentuan transfer yang tidak jelas, seperti kesepakatan Xavi Simons dengan Paris Saint-Germain, menimbulkan keraguan. Pada tahun 2023, transfer Simons mengungkap klausul pembelian kembali sebesar €6 juta, bukan €12 juta yang diharapkan PSV, dengan €2 juta diberikan kepada pemain tersebut.
Bayer Leverkusen juga mengincar Maghnes Akliouche dari AS Monaco untuk memperkuat lini serang mereka. Pembicaraan awal dengan pemain sayap berusia 23 tahun itu telah dilakukan, tetapi valuasi Monaco yang tinggi, dengan kontraknya yang berlaku hingga 2028, menimbulkan tantangan.
Leverkusen menghadapi persaingan dari klub-klub Eropa lainnya untuk mendapatkan Akliouche. Selain itu, hubungan dengan Nico Paz dari Como dan Johan Bakayoko dari PSV menunjukkan adanya perubahan taktik di bawah manajer baru Erik Ten Hag menuju formasi 4-2-3-1. Hal ini kontras dengan sistem 3-4-2-1 Xabi Alonso sebelumnya, yang kurang mengandalkan pemain sayap tradisional.
Karena Leverkusen ingin mendiversifikasi opsi serangan mereka, pengejaran mereka terhadap pemain serba bisa dan dinamis mencerminkan visi Ten Hag untuk tim Bundesliga tersebut.
Potensi perekrutan Tillman, Akliouche, Paz, atau Bakayoko menunjukkan fokus pada pemain muda dan kemampuan beradaptasi, yang memposisikan Leverkusen untuk bersaing di level tertinggi. Namun, menghadapi klausul transfer yang rumit dan minat dari pesaing akan menguji tekad mereka di bursa transfer.