Arsenal memperpanjang awal sempurna mereka di Liga Champions dengan kemenangan meyakinkan 3-0 atas Slavia Praha di Fortuna Arena pada hari Selasa, untuk sementara unggul tiga poin di puncak klasemen berisi 36 tim dengan empat kemenangan dari empat pertandingan.
Manajer Mikel Arteta tidak diperkuat striker Viktor Gyokeres dan pemain sayap Gabriel Martinelli yang cedera, sehingga memaksa gelandang serba bisa Mikel Merino untuk memimpin lini depan. Pemain Spanyol itu membalas kepercayaan tersebut dengan dua gol di babak kedua, sementara Bukayo Saka membuka skor.
Saka mencetak gol penalti di menit ke-32 setelah kapten Slavia Lukas Provod dihukum handball saat mempertahankan tendangan sudut. Keunggulan Arsenal berlipat ganda hanya 35 detik setelah babak kedua dimulai, gol tercepat mereka di babak kedua dalam sejarah Liga Champions, saat Merino menyelesaikan umpan silang mendatar Leandro Trossard.
Merino memastikan kemenangan di menit ke-68, melompat melewati kiper Jakub Markovic dan menyundul umpan akurat Declan Rice. Drama di menit-menit akhir membuat Provod meminta penalti, tetapi VAR membatalkan keputusan tersebut, sehingga Arsenal tetap clean sheet.
Bukayo Saka, yang menjadi kapten pemimpin Liga Premier, menjadi pemain Arsenal pertama yang mencetak gol dalam empat pertandingan tandang Liga Champions berturut-turut.
Gol penaltinya pada menit ke-32 juga merupakan gol penalti paling awal klub di kompetisi tersebut dalam tepat 11 tahun, sejak gol Mikel Arteta pada menit ke-25 melawan Anderlecht pada 4 November 2014.
Saka menguji kiper Slavia Praha sebanyak lima kali, empat di antaranya di babak pertama saja. Ia adalah pemain Arsenal pertama yang tercatat (sejak 2003-04) yang mencatatkan empat atau lebih tembakan tepat sasaran di babak pertama pertandingan Liga Champions.
Mikel Merino, yang tampil gemilang sebagai penyerang dadakan, mencetak dua gol di babak kedua dan menjadi orang Spanyol pertama yang mencetak dua gol dalam pertandingan Eropa untuk Arsenal sejak hattrick Lucas Pérez melawan Basel pada Desember 2016.
Hasil ini menandai kemenangan kedelapan berturut-turut Arsenal di semua kompetisi tanpa kebobolan, menyamai rekor klub papan atas Inggris yang dibuat oleh Preston North End pada tahun 1889 dan Liverpool pada tahun 1920.
